Lingkungan
'
Kita
harus berperilaku dengan cara yang memungkinkan kita berkata kepada semua
orang,
“Berperilakulah seperti aku”
“Berperilakulah seperti aku”
Banyak
sekali email yang masuk dan bertanya apa kunci sukses Pendidikan Karakter.
Nah, Kali ini kita akan membahas tentang kunci tersebut, kita akan bahas
pentingnya sebuah lingkungan yang berkarakter bagi keberhasilan Pendidikan Karakter.
Setujukah anda, bahwa untuk mencapai Pendidikan Karakter
yang bermutu dan maksimal, dimulai dengan membangun sebuah lingkungan yang
berkarakter?
Baiklah,
sebelum kita ulas, saya pernah mendengar sebuah pepatah kuno mengatakan:
apabila kita berteman dengan penjual minyak wangi, maka kita akan ikut wangi.
Sedangkan berteman dengan penjual ikan, maka kita akan ikut amis. Marilah kita
renungkan sejenak. Sebenarnya ungkapan tersebut sangat sesuai menggambarkan
peran lingkungan dalam kehidupan kita. Lingkungan sangat menentukan proses pembentukan karakter
diri seseorang. Lingkungan yang positif bisa membentuk kita menjadi
pribadi berkarakter positif, sebaliknya lingkungan yang negatif dan tidak sehat
bisa membentuk pribadi yang
negatif pula. Lingkungan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter-karakter
individu yang ada di dalamnya.
Seorang
anak kecil yang terbiasa berkata kotor, tentu saja ia meniru dari sekitarnya.
Anda tidak perlu jauh-jauh mencari penyebab anak tersebut suka berkata kotor.
Tentu saja itu adalah hasil meniru dari lingkungannya. Untuk mengatasinya,
lebih baik anda mengatasi dari sumber masalahnya. Untuk menanggulangi penyakit,
jangannya anda menunggu salah satu anggota keluarga anda sakit lantas
mengobatinya. Bukankah lebih baik anda mulai mengatur pola hidup sehat,
sehingga penyakit tidak akan menyerang dan menjangkiti anda. Inilah yang saya
maksud dengan mengatasi persoalan dari sumbernya.
Lalu,
apakah sumber masalah anak kita berkata kotor? Saya yakin, anda pasti akan
memerintah anak anda untuk berhenti berkata kotor, lalu kalau anak anda kembali
mengulang dan tidak patuh dengan perintah anda, anda akan memukulnya. Namun,
anak anda justru semakin menjadi-jadi karena ia merasa tidak diberi hak untuk
mengatur dirinya sendiri. Anda tidak akan mudah meminta si anak yang terbiasa
berkata kotor itu untuk berhenti berkata, sementara orang lain juga melakukan
yang sama. Untuk itu, titik pemecahannya adalah dengan menciptakan lingkungan
yang sehat bagi anak-anak dan individu yang tinggal di dalamnya.
Lingkungan
yang berkarakter sangatlah penting bagi perkembangan individu. Lingkungan yang
berkarakter adalah lingkungan yang mendukung terciptanya perwujudan nilai-nilai karakter dalam kehidupan,
sepeti karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya, kemandirian dan tanggung
jawab, kejujuran / amanah, diplomatis, hormat dan santun, dermawan, suka
tolong-menolong, gotong royong / kerjasama dan lain-lain. Karakter
tersebut tidak hanya pada tahap pengenalan dan pemahaman saja, namun menjadi
kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Barangkali
dalam benak anda terbayang betapa susahnya membentuk lingkungan yang
berkarakter. Semua itu harus dimulai dari diri sendiri yang selanjutnya
diteruskan dalam lingkungan keluarga. Diri sendiri harus dibenahi terlebih
dahulu sebelum membenahi orang lain. Biasakan membangun pola pikir positif,
melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik, membangun karakter
diri yang pantang menyerah dan seterusnya. Dalam kehidupan sehari-hari dalam
keluarga kita biasakan menerapkan nilai-nilai tersebut. Misalnya,
terbiasa jujur dan terbuka pada anak, memberi
kesempatan anak berpendapat dalam memutuskan bahan dekorasi rumah, mengajak
anak berunding tentang tempat les sekolah, dan mengajak anak untuk ikut berbagi
peran dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Hal itu bagian dari proses membangun karakter
anak. Salinglah tolong-menolong sesama anggota keluarga. Biasakan anak
mengeksplor dirinya. Memberi kesempatan pada anak untuk mengambil
keputusan untuk dirinya. Itu merupakan proses demokrasi dalam
keluarga.
Kebiaasaan-kebiasaan
positif semacam itu pada akhirnya akan diteruskan oleh si anak pada lingkungan
sosial yang lebih besar, yakni di sekolah dan
masyarakat. Keluarga adalah institusi pertama tempat anak membangun
karakternya. Kita sebagai orang tua hendaknya
menerapkan pola asuh dan pendidikan
yang sehat dan baik dalam keluarga. Dengan begitu, anak-anak kita yang telah
tertanam kepribadiannya akan menjadi pribadi yang menyebarkan karakter positif
pada lingkungan. Di sekolah, pendidikan karakter
juga hendaknya diwujudkan dalam setiap proses pembelajaran, seperti
pada metode pembelajaran, muatan kurikulum, penilaian dan lain-lain.
Pernahkah
anda memberi kesempatan pada anak anda meluangkan
waktu untuk bermain? Atau mendorong anak anda untuk menekuni bakat dan minat
yang dimilikinya. Sebenarnya kesempatan bergaul dengan sebaya merupakan proses pengembangan karakter anak. Dengan
bergaul, anak akan belajar memahami dirinya dan
orang lain. Dengan demikian ia akan belajar bagaimana membangun
hubungan dengan orang dan lingkungannya.
Di
lingkungan sekolah sebenarnya anak didik memiliki wadah untuk mengembangkan
diri dan membangun karakter
diri melalui kegiatan ekstrakulikuler. Pendidikan ekstrakulikuler merupakan
media untuk membangun rasa tanggung jawab, kemampuan bersosialisasi dan
interaksi, toleransi, bekerjasama dan lain-lain.
Namun,
seiring dengan tuntutan sekolah dengan berbagai mata pelajaran dan pelatihan
untuk Ujian Nasional telah menyita waktu untuk mengembangkan diri mereka.
Apakah anda termasuk orangtua yang hanya mendorong anak untuk terus belajar dan mengabaikan minat
dan hobi yang dimilikinya? Jika iya, cepat-cepatlah merubah cara pandang anda
dan beri kesempatan anak untuk membagi waktu belajar dan bermain.
Kenyataan
bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh prestasi sekolah
hendaknya kita sadari. Benar adanya bahwa kemampuan menjalin hubungan dan
kecerdasan emosional sebagian besar menentukan proses pengembangan diri dan
meraih keberhasilan.
Jika
memang demikian, marilah kita ciptakan lingkungan yang berkarakter. Sehingga,
putra-putri kita kelak akan menjadi generasi berkarakter yang tidak pantang
menyerah ketika menghadapi tantangn dalam hidupnya. Dan mereka akan selalu
optimis dalam meraih kesuksesan dengan bekal nilai-nilai yang telah tertanam dalam
lingkungan yang berkarakter tersebut.
0 Response to "Lingkungan"
Post a Comment