Universitas Jember
Universitas Jember
Universitas Jember
|
|
Logo Universitas Jember |
|
Moto
|
A Step
Ahead to an Outstanding University
|
Didirikan
|
|
Jenis
|
|
Rektor
|
Moh.
Hasan, M.Sc., Ph.D.
|
Lokasi
|
|
Situs web
|
Universitas
Jember (disingkat:
UNEJ) adalah sebuah perguruan tinggi
negeri yang terletak di kota Jember, sebuah kota berhawa tropis di bagian tenggara Provinsi
Jawa Timur. Kampus UNEJ berada di kawasan hijau
yang ramah lingkungan sehingga memberikan ketenangan dalam melaksanakan
kegiatan akademik. Kota Jember sendiri berada di antara Kawah Ijen dan Gunung Bromo serta dikelilingi perkebunan yang
sebagian besar ditanami tembakau, kopi,
coklat dan tebu.
Terdapat dua
mayoritas penduduk yang tinggal di Jember, yaitu komunitas Jawa
dan Madura yang masing-masing mempunyai keunikan
budaya. Dua karakteristik etnik dan budaya yang dipadu dengan kawasan
perkebunan tersebut membentuk kombinasi yang indah dari sisi pemandangan alam
dan warisan budaya. Di tempat inilah UNEJ terus maju dan berkembang.
Sejarah
Cikal bakal
Universitas Jember berasal dari gagasan dr. R.
Achmad bersama-sama dengan R.
Th. Soengedi dan R.
M. Soerachman yang bercita-cita mendirikan perguruan tinggi di
Jember. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut pada tanggal 1 April
1957, ketiganya membentuk panitia yang diberi nama Panitia
Triumviraat dengan komposisi Ketua dr. R. Achmad; Penulis R. Th. Soengedi, dan
Bendahara R. M. Soerachman.
Selanjutnya
Panitia Triumviraat
ini pada tanggal 5
Oktober 1957 membentuk yayasan dengan nama Yayasan Universitas
Tawang Alun (disahkan dengan Akta Notaris tanggal 8 Maret
1958 Nomor 13 di Jember). Yayasan Universitas Tawang Alun inilah
yang kemudian mendirikan universitas swasta di Jember dengan nama Universitas
Tawang Alun yang kemudian disingkat UNITA. Dalam perjalanannya, ketiga tokoh
tersebut mendapatkan dukungan penuh Bupati Jember saat itu, R. Soedjarwo.
Pada tahun
1959 tepatnya pada tanggal 26 Januari 1959, R. Soedjarwo diangkat sebagai Ketua
Yayasan Unita. Secara kebetulan, pada periode 1957 sampai dengan 1964, R.
Soedjarwo juga menjabat sebagai Ketua DPRD Swatantra. Boleh dikata, sebagai
Bupati Jember waktu itu, R. Soedjarwo mempunyai perhatian cukup besar terhadap
pembangunan pendidikan di Kabupaten Jember. Mengingat bahwa anggaran pemerintah
saat itu masih sangat terbatas. Maka, untuk menunjang bidang pendidikan, R.
Soedjarwo bersama tokoh-tokoh masyarakat kemudian mendirikan Yayasan Pendidikan
Kabupaten Jember (YPKD) dengan menggali dana dari masyarakat untuk menunjang
dunia pendidikan. Salah satu cara yang unik dalam mengumpulkan dana, R.
Soedjarwo minta sumbangan dari masyarakat Kabupaten Jember berupa buah kelapa
dan botol kosong untuk dijual. Selanjutnya dananya dipergunakan untuk membantu
Unita dan sekolah-sekolah yang lain.(1) Untuk membesarkan Unita, R.
Soedjarwo kemudian membantu mendirikan gedung kampus Unita yang ada di jalan PB
Sudirman seluas 656 meter persegi. Gedung tersebut dibangun di atas tanah
seluas 2.160 meter persegi dengan biaya pembangunan sebesar Rp 23.243,66. Dana
tersebut bersumber dari dana YPKD. Sejak tahun 1960, Unita semakin berkembang.
Jumlah fakultas, satu demi satu bertambah. Meliputi, Fakultas Sosial Politik,
Fakultas Kedokteran, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Pertanian.
Seiring perjalanan waktu, untuk menambah prasarana kampus, Unita mengundang
USAID untuk mendapatkan sumbangan berupa alat laboratorium dan buku-buku.(1)
Kampus
Universitas Jember di Tegal Boto, sebenarnya sudah diimpikan R. Soedjarwo. Saat
itu tahun 1960, Tegal Boto masih berupa daerah terpencil bagaikan “pulau mati”
dan tidak bisa dijangkau transportasi darat. Untuk membuka daerah tersebut, R. Soedjarwo
mulai membangun jembatan di jalan PB Sudirman arah ke Jalan Mastrip pada 1961.
“Jembatan tersebut baru selesai tahun 1976 dan hingga kini dikenal sebagai
jembatan Jarwo. Pada awal 1961 Yayasan Unita mulai merintis upaya agar Unita
bisa berstatus negeri. Untuk itu, R. Soedjarwo mengadakan koordinasi dengan
segenap pengurus yayasan, pengurus Unita, tokoh-tokoh daerah, termasuk anggota
DPRD. Sidang DPRD pada 19 April 1961 akhirnya menghasilkan keputusan menetapkan
resolusi. Resolusi tersebut isinya menyangkut beberapa hal. Pertama, tentang
memperkuat ide pembukaan Fakultas Kedokteran, kedua mengirim delegasi yang
terdiri dari Ketua DPRD menghadap Pemerintah Pusat, dan ketiga Universitas
Tawang Alun agar diakui sebagai Universitas Negeri. Langkah selanjutnya,
Yayasan Unita mengirim beberapa delegasi untuk menghadap Menteri PTIP waktu itu
dipegang Prof Mr Iwa Kusumasumantri. Hasilnya memberikan harapan baru,
pemerintah akan menegerikan Unita bersama-sama dengan Unibraw pada 20 Mei 1962.
(1)
Untuk
menyongsong rencana tersebut, Yayasan Unita kemudian mengirim kembali
delegasinya pada 14-24 Maret 1962. Namun di luar dugaan, telah terjadi
pergantian Menteri PTIP, yaitu Prof Dr Ir Thoyib Hadiwidjaja yang mempunyai
kebijakan baru bahwa tidak membenarkan penegerian dua universitas dalam satu
provinsi secara bersamaan. Akibat penundaan penegerian Unita tersebut, Unita
akhirnya diintegrasikan ke Universitas Brawidjaya Malang berdasarkan SK Menteri
PTIP No1, tertanggal 5 Januari 1963. Hal ini menimbulkan keresahan bagi
masyarakat Jember dan mahasiswa Unita khususnya. Melihat hambatan tersebut R.
Soedjarwo terus berusaha dengan mengirim delegasi ke Jakarta hingga mendapat
dukungan dari DPRD untuk mendesak pemerintah pusat untuk menegerikan Unita
menjadi universitas negeri secepatnya. Jerih payah R. Soedjarwo dengan dibantu
pihak-pihak terkait, akhirnya membuahkan hasil dengan terbitnya SK Menteri PTIP
No 153 tahun 1964 tertanggal 9 November 1964 tentang Didirikannya Sebuah
Universitas Negeri Jember. (1)
Pada awal
berdirinya pada tahun 1964, Universitas Negeri Djember yang disingkat UNED,
memiliki lima fakultas, terdiri dari Fakultas Hukum di Jember, dengan cabangnya
di Banyuwangi, Fakultas Sosial dan Politik dan
Fakultas Pertanian di Jember, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sastra di
Banyuwangi. Dengan rektor pertama dijabat oleh dr. R. Achmad.
Kepemimpinan
dr. R. Achmad dilanjutkan oleh Letkol Soedi Harjohoedojo (1967-1969), Letkol
Soetardjo, SH (1969-1978) dan Kolonel Drs. H.R. Warsito (1978-1986). Baru
semenjak tahun 1986, rektor Universitas Jember dijabat oleh sivitas
akademika-nya sendiri, yakni oleh Prof. Dr. Simanhadi Widyaprakosa (1986-1995),
Prof. Dr. Kabul Santoso, M.S. (1995-2003), Dr. Ir. T. Sutikto, M.Sc.
(2003-2012), dan Moch. Hasan, M. Sc., Ph.D. (2012 -sekarang).
0 Response to "Universitas Jember"
Post a Comment