jaringan Pada Hewan
PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
“
MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN ”
NAMA : JAHROTUL JANNAH
NIM : 130210103009
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2013
I.
Judul
Mempelajari
Jaringan pada Hewan
II. Tujuan
1. Menjelaskan
jaringan-jaringan penyusun pada hewan.
III.Dasar Teori
Jaringan
adalah kumpulan sel-sel dengan sifat struktur dan fungsi yang serupa. (Waluyo. 2006: 34 ).
Pada
umumnya jaringan terdapat tiga komponen dasar yang menyusunnya yakni sel,
substansi intraseluler, dan cairan. Komponen jaringan tersebut yakni sebagai
berikut.
·
Sel, merupakan komponen yang bersifat hidup
dalam jaringan dan merupakan unit struktural dan fungsional yang terkecil dari
organisme.
·
Substansi intraseluler, bersifat tidak hidup dan
sebagai hasil produksi sel. Substansi ini terdapat diantara sel-sel dalam
jaringan.
·
Cairan, merupakan komponen yang menonjol dalam
plasma darah, cairan jaringan, dan sebagainya ( Waluyo, 2006: 34 ).
Jaringan
hewan dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan fungsi dan strukturnya, yaitu
jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, jaringan syaraf (Kimball,
1992: 65 ).
1.Jaringan Epitelium / Jaringan Epitel
Jaringan
epithelium berasal dari kata epi yang berarti upon atau diatas dan thele atau
punting. (Waluyo, 2006: 35 ).
Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik
permukaan tubuh sebelah luar, misalnya: kulit, maupun sebelah dalam, misalnya:
permukaan dalam usus, paru-paru, pembuluh darah, rongga tubuh. Berasal dari perkembangan lapisan
ektodema, mesoderma, atau endoderma. Epitelium yang melapisi dinding dalam
kapiler darah, pembuluh limfa, dan jantung, disebut endotelium. Endotelium berasal dari perkembangan lapisan mesoderma. Sedangkan epitelium yang
melapisi rongga tubuh, misalnya perikardiu, pleura, dan peritoneum disebut mesotelium, yang sama-sama berasal
dari lapisan mesoderma. Sel-selnya terlekat satu dengan yang lainnya oleh zat
pengikat (semen) antarsel, sehingga hampir tidak ada ruangan antarsel. Maka
jaringan ini dapat melindungi jaringan
yang berada di bawahnya dari pengaruh lingkungan luar. Selain itu
epitelium juga sebagai tempat pertukaran
zat dari dalam atau dari luar tubuh, maka sifat permeabilitas sel sangan
berperan (Kusnadi, 2008 ).
Jaringan
Epitel merupakan lapisan pembungkus atau pelapis, mempunyai beberapa sifat
umum, yaitu:
a. Sel-selnya
mempunyai bentuk yang agak teratur dan tidak banyak mempunyai proses
protoplasma yang luas. Lembaran-lembaran epitel kebanyakan menempel erat satu
sama lainnya.
b. Antara
sel-selnya terdapat sedikit kerangka struktural ( bahan ekstraseluler atau
matriks )
c. Jaringan
epitel tidak mempunyai persediaan dari pembuluh darah dan harus diberi makanan
melalui difusi dan lapisan-lapisan kapiler yang ada di bawahnya.
d. Jaringan-jaringan
epitel terikat erat pada jaringan konektif yang terletak di bawahnya oleh
selaput tipis yang disebut lamina basal atau membran dasar.
e. Jaringan
epitel dapat diamati pada waktu sewaktu mitosis, dan bla mitosis ini terjadi
menandakan adanya pembaruan sel.
(Waluyo, 2006: 37 )
Macam-macam
jaringan epitel
Ø
Berdasarkan Fungsi
1. Epitel
pelindung, untuk melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya. Contoh: epidermis (kulit )
2. Epitel
kelenjar, digunakan untuk sekresi. Berdasarkan cara kelenjar mensekresikan cairannya, kelenjar dibedakan menjadi
dua,yaitu:
·
Kelenjar eksokrin: merupakan kelenjar yang
memiliki saluran pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresinya. Zat sekret
dapat berupa enzim, keringat,
dan air ludah.
·
Kelenjar endokrin: merupakan kelenjar yang tidak memiliki
saluran pengeluaran. Sekret yang dihasilkan langsung masuk ke pembuluh darah
sehingga disebut juga kelenjar buntu. Sekret
yang dihasilkan disebut hormon. Contoh
kelenjarnya adalah kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, dan adrenal. (Kusnadi, 2008 )
Ø
Berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk
Dibedakan menurut jumlah selnya maka
terdapat epitelium sederhana (selapis)
dan epitelium berlapis. Dan berdasarkan bentuk maka
epitelium dibedakan menjadi bentuk pipih, kuboid, dan batang. Selain itu,
dikenal pula epitelium berlapis semu.
a. Epitelium selapis/sederhana
Ada
yang berbentuk pipih, seperi kubus dan sepeti batang (silindris).
1. Epitelium
pipih selapis (squamous).
Bentuknya dari permukaannya seperti lantai ubin, tetapi tidak teratur. Berfungsi: sebagai jalan pertukaran
zat dari luar ke dalam tubuh atau sebaliknya (pada dinding kapiler darah dan
dinding alveolus paru-paru ) . (Kusnadi, 2008 )
2. Epitelium
kubus selapis. Dilihat dari permukaannya seperti rumah tawon / berbentuk
poligonal ( pada ovarium dan kelenjar tiroiddan tubulus ginjal ) . Berfungsi
dalam proses pengeluaran zat-zat atau kelenjar yang dibutuhkan tubuh dan proses
penyerapan.
3. Epitelium
batang selapis. Dilihat dari permukaannya seperti epitelium kubus, tetapi pada
potongan tegak lurus terlihat sel yang tinggi, memiliki silia pada permukaannya
dan dijumpai pada oviduk (saluran telur). Sedangkan yang tidak memiliki silia, contohnya pada dinding
sebelah dalam usus dan kantung empedu.
4. Epitelium Belapis Semu: Epitelium ini
sebenarnya tersusun atas sel selapis sel epitelium tetapi ketinggian sel yang
menyusunnya tidak sama, sehingga terlihat berlapis. Contohnya: pada trakea.
(Kusnadi, 2008).
5. Epitel
Berlapis
Tersusun atas 2 atau lebih lapisan sel. Sel paling dasar disebut sel
basal dan terletak di atas membran basal. Di atas sel basal terdapat beberapa
lapis sel yang bentuknya pipih, kubus, atau batang (bentuk lain: disebut epitelium transisional).
1.
Epitelium berlapis pipih, pada permukaan kulit, vagina dan esofagus (permukaan
epitelnya selalu basah).
2.
Epitelium berlapis kubus, pada saluran kelejar keringat,
folikel ovarium yang sedang berkembang, dan kelenjar ludah.
3.
Epitelium berlapis batang (silindris), pada
pemukaan uretra pria.
4.
Epitelium
transisional, pada kandung kemih, bentuknya bergantung pada derajat
peregangan kandung kemih pada saat terisi urin, maka sel-sel bagian basal berbentuk kuboid / silindris. Sedangkan,
lapisan tengah berbentuk kuboid dan lapisan atas berbentuk pipih sampai
kuboid. ( Kusnadi, 2008 )
6.
Epitel Transisional
Epitel transisional
berbentuk tidak menentu.Epitel transisional merupakan bentuk sel-sel
perantaraan epitel pipih dan epitel kubus. Bentuk sel-sel lonjong atau kubus
menggepeng ,terdiri atas beberapa lapis sel saja. Jarinagn terdapat pada
ureter, kandung kemih, dan uretra.
Fungsi Umum lapisan
epitel
1.
Proteksi atau perlindungan, karena epitel
melapisi permukaan dan luar tubuh.
2.
Absorbsi, misalnya epitel yang membatasi
permukaaan dalam usus selain berfungsi sebagai perlindungan juga berperan dalam
proses penyerapan sari-sari makanan yang bekerja secara selektif.
3.
Lubrikasi, sebagian saluran-saluran dalam tubuh
permukaannya haris tetap basah sehingga epitel mampu menghasilkan cairan
tertentu.
4.
Sekretoris, dalam hal ini epitel tersebut
bertindak sebagai kelenjar. (Waluyo,
2006: 37-38 )
5.
Untuk melakukan fungsi sebagai neuroseptor,
yaitu menerima rangsang dari luar.
2.Jaringan Otot
Otot sebagai
jaringan dibina atas sel-sel otot yang berfungsi untuk pergerakan suatu alat
atau bagian tubuh.
Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif.
Kemampuan menggerakkan berbagai organ ini disebabkan kemampuan jaringan untuk
berkontraksi.
Pada umumnya sel otot berasal dari mesoderm dan
diferensiasinya terutama terjadi melalui proses pemanjangan secara bertahap,
disertai pembentukan protein miofibril.
(Waluyo, 2006: 38 )
Jaringan otot berperan dalam pergerakan organ tubuh atau bagian
tubuh. Kemampuan otot untuk berkontraksi disebabkan oleh adanya serabut
kontraktil, dan tersusun atas filamen atau benang aktin dan miosin. Pada
mamalia ada 3 macam otot:
1.
Otot polos: tidak memantulkan cahaya
berselang-seling, sehingga sarkoplasmanya (sitoplasma dalam sel otot) tampak
polos dan homogen. Sel otot polos berbentuk gelendong dengan sebuah inti pipih yang terletak di tengah
sarkoplasma. Terdapat dalam alat dalam
(otot visera, pada lambung, usus dan pembuluh darah), mempunyai persarafan autonom, bekerja tidak di bawah
kesadaran. Kontraksinya lambat, cukup
lama, dan tidak cepat lelah. Otot lurik ada 3 macam, yaitu:
a.
Serat merah: merah, karena bayak mengandung
sitokrom dan mioglobin, pigmen pernafasan dalam otot yang berguna untuk
mengikat O2 dalam plasma darah.
b.
Serat putih: putih, karena sedukit sitokrom,
mioglobin dan mitokondria.Terdapat di sebelah luar gumpalan otot. Serat ini
bernafas secara anaerobis, dan perlu untuk gerakan mendadak.
c.
Serat perantara ( intermediet ): perantara kedua
otot diatas.
2. Otot lurik: disebut otot lurik karena
serabut kontraktilnya memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop);
selnya berbentuk silinder, dan berinti banyak di tengah sarkoplasma.
Otot rangka bekerja di bawah kesadaran sehingga disebut otot volunter. Kontraksinya cepat, kuat tetapi cepat lelah biasanya melekat pada rangka (bisep, trisep),
lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma.
3. Otot
jantung: terdapat khusus di jantung, tersusun atas serabut lurik yang
bercabang-cabang dan saling berhubungan satu sama lainnya (lebih kecil dari
otot rangka) memiliki inti 1-2 di tengah sarkoplasma. Ciri khasnya, memiliki diskus interkalatis, yaitu
pertemuan 2 sel yang tampak gelap jika dilihat di mikrokop. Kontraksinya di bawah kesadaran (involunter),
kuat dan berirama. (Kusnadi, 2008 )
3.Jaringan Ikat
Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari
lapisan mesoderm.Sel-sel tersebut mensintesis matriks dengan anyaman serat yang
tertanam di dalamnya.Perbedaan jaringan ikat dengan jaringan epitel adalah
sel-selnya lebih beraturan dan substansi antar selnya banyak.
Fungsi jaringan ikat, yaitu:
1.
Melekatkan
suatu jaringan ke jaringan yang lain.
2.
Menyalurkan berbagai saluran dan rongga.
3.
Menyalurkan
atau mengangkut bahan dari suatu jaringan.
4.
Mengisi
rongga dan celah.
5.
Menunjang
alat dan tubuh.
6.
Pelindung
alat lunak.
7.
Cadangan
air hidrolit mineral dan energi ( lemak ).
(Waluyo, 2006. 144 )
Komponen jaringan ikat terdiri atas :
ü Sel: semua sel pembentuknya
berasal dari sel mesenkim yang merupakan penyusun jaringan mesenkim pada
kehidupan embrio.Macam sel yang meyusun jaringan ikat :
ü
fibroblas:
sel yang memsintesis dan mensekresikan protein pada serabut,
ü
Makrofag:
sel yang bentuknya tidak beraturan, umumnya terletak dekat pembuluh
dan bergerak bila terjadi luka.
ü
sel
mast: sel yang memproduksi heparin yang berfungsi mencegah pembekuan
darah dan histamin.
ü
sel
lemak: sel yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak), sel plasma, dan
leukosit (sel darah putih).
ü
Serabut
/ serat penusun jaringan ikat terdiri dari 3 macam:
ü
Serabut
kolagen (serabut putih): Merupakan serabut yang paling banyak ditemukan dan
bersifat sangat liat dan ulet. Dalam jumlah banyak berwarna putih, contohnya:
tendon.
ü Serabut elastin: lebih halus dari
serabut kolagen dan bersifat elastis (kenyal). Dalam jumlah banyak berwarna kuning, mialnya: pada bantalan lemak,
pembuluh darah dan ligamen.
ü
Serabut
retikulum (jala): serabut paling halus dan bercabang membentuk seperti
jala. Berfungsi: untuk
menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain (sistem saraf ).
ü
Zat
dasar (matriks), merupakan zat amorf (tidak berbentuk), tidak
berwarna, dan homogen, tersusun atas molekul karbohidat, protein dan air. Berperan mengisi ruang antarsel dan
serabut dari jaringan ikat .
(Johnson, 1994: 119 )
Macam-macam
Jaringan Ikat
1. Jaringan
Ikat Biasa
a.Jaringan Ikat
Padat
Banyak
mengandung kolagen yang bersusun ke berbagai arah. Sel-sel lebih sedikit
daripada jaringan longgar, yang paling banyak ialah fibroblast. Terdapat pada
dermis, tunica submukosa ( lapisan di
bawah lapisan mukosa ) saluran pencernaan, nodus limfa, ganglion, dan yang
menghubungkan berbagai jaringan yang banyak mendapat tekanan dan tarikan
Dibagi
menjadi jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur berdasarkan pada letak
serat ekstraseluler.
ü
Jaringan Ikat Padat Beraturan
Mempunyai
sebuah serat ekstraseluler tesusun dalam deretan yang teratur. Massa serat yang
padat berjalan dalam lapisan yang tersusun sejajar atau bersudut. Susunan
jaringan ikat yang teratur ini tampak dengan mikroskop cahaya. Jaringan ikat
padat beraturan ada dalam ligamen, tendo, dan dalam stroma kornea.
ü
Jaringan Ikat Padat Tak Beraturan
Mempunyai
sejumlah serat ekstraseluler yang acak padat. Bentuk jaringan ikat ini ada
dalam dermis kulit, kapsul organ-organ seperti hati dan limpa dan pada
poriosteum sekeliling tulang.
(Johnson, 1994: 121-122).
2. Jaringan
Ikat Khusus
a.Jaringan tulang rawan (kartilago)
Merupakan
spesialisasi dari jaringan ikat berserabut tebal dan matriks yang elastis.
bersifat kuat dan lentur, penyusunnya adalah kondrosit (sel tulang rawan) yang terletak di dalam lakuna (rongga
kecil). Lakuna terdapat di dalam matriks yang mengandung serabut.
Berfungsi sebagai rangka tubuh pada
awal embrio, menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan
permukaan tulang dan sendi. (
Kusnadi,2008 )
Ada 3 Macam tulang rawan:
a. Tulang rawan hialin; mengandung serabu kolagen yang
halus, berwarna bening kebiruan. Terdapat
pada cakram epifisis, ujung tulang rusuk, dan permukaan tulang di daerah
persendian.
b. Tulang rawan elastis; mengandung serabut elastis
dan serabut kolagen. Terdapat pada daun
telinga, epiglotis, dan bronkiolus.
c. Tulang rawan fibrosa; mengandung serabut kolagen
yang padat dan kasar. Terdapat pada simfisis
pubis ( pertemuan tulang kemaluan ).
b. Jaringan tulang sejati (osteon):
Merupakan
jaringan ikat yang mengandung mineral. Disusun oleh sel2 tulang (osteosit); yang berasal dari sel
induk tulang (osteoblas)
dan terletak dalam lakuna. Osteosit yang satu dengan yang lainnya berhubungan melalui kanalikuli. Osteosit tersusun dalam
lapisan konsentris yang disebut lamela.
c.Darah dan Limfe
Jaringan
ikat khusus, karena berasal dari jaringan
mesenkim. Terdiri dari sel darah
merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan
plasma darah. Plasma darah mengandung,
zat organik dan zat anorganik, dan merupakan zat antar sel yang mengandung sel-sel darah dan keping
darah.
Secara
umum sel-sek darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2 macam sel darah
putih (limfosit dan monosit) dibentuk dalam kelenjar limfe.
Fungsinya:
- Sel darah merah: sebagai
pengangkut oksigen dan karbondioksida dalam darah (Hb).
- Sel darah putih: sebagai
pelinding terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
- Keping darah: berperan dalam proses
pembekuan darah.
Limfe adalah cairan yang dikumpulkan
dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran darah dengan sel limfosit dan antibodi. Sel limfosit merupakan salah satu
jenis sel darah putih (leukosit) dan berfungsi sebagai penghasil antibodi. (Kusnadi, 2008 )
d.Jaringan Lemak
Dibina atas se-sel lemak dan serat
retikulosa. Banyak mengandung pembuluh darah. Diselaputi dan dibagi-bagi oleh
selaput pengikat rapat. Jaringan ini mengisi berbagai celah antara alat dalam,
terutama terdapat di dalam kulit omentum dan mesenteri. Jaringan ini membina
15-25% berat tubuh (lebih banyak pada
wanita)
4.Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersebar diseluruh tubuh
berupa jalinan komunikasi terpadu. Secara anatomis susunan atau jaringan saraf dibagi
dalam jaringan saraf pusat yang terdiri dari otak dan medulla spinalis, dan
jaringan saraf tepi terdiri dari serat sarf dan kumpulan-kumpulan kecil sel
saraf yang disebut ganglion saraf.
Jaringan saraf berfungsi untuk melakukan
koordinasi dari tubuh, karena kemampuannya untuk menghantarkan impuls saraf
yang berasal dari suatu rangsang.
Jaringan saraf dibina atas 2 macam sel :
1.
Sel
saraf : neuron
2.
Sel
jaringan antara saraf : neuroglia
Jaringan saraf berguna untuk :
1.
Komunikasi
2.
Kontrol
3.
Koordinasi
Secara struktuaral jaringan saraf terdiri
atas dua golongan yaitu sel neuron dan neuroglia.
1.
Sel
saraf (Neuron)
disebut sel saraf. Terdiri atas dua bagian
utama yaitu, perikarion dan processus. Processus terdiri dari dendrit dan akson
(neurit ).
Perikarion atau badan ( soma ) sel saraf ,
mengandung inti, sebagian besar sitoplasma dan organel organel. Ciri khas
perikarion adalah mengandung badan nissi, berupa butiran-butiran atau
kepingan-kepingan yang tersebar dalam sitoplasma. Badan ini sesungguhnya adalah
retikulum endoplasma yang terkondensasi waktu diprosses secara mikroteknik. Perikarion
menerima impuls stimulus ( rangsangan ), menerjemahkan, menganalisanya, dan
jika perlu meneruskannya ke tempat lain, atau memproses dan meyampaikan impuls
reaksi ( respons ) terhadap stimulus.
Bagian-bagian saraf adalah sebagai berikut:
a.)
Badan
sel ( perikarion )
Bentuknya bersudut-sudut mengandung banyak
granula basofilik yang disebut Nissl. Fungsi butiran Nissl berhubungan dengan
akskresi dan makanan, sedangkan nuerofibril untuk menghantarkan impuls dari dan
ke badan sel
b.)
Dendrit
adalah tonjolan yang banyak jumlahnya. Tonjolan atau serabut saraf ini berguna
unutuk memperluas permukaan sel neuron, dan untuk memperjauh jarak jangkauannya
untuk menerima atau mengantarkan impuls rangsang.Dendrit tidak mengandung
selabung mielin maupun neurillema. Secara fungsional dendrit menghantarkan
impuls ke arah badan sel ( Waluyo.2010:64)
c.)
Akson
merupakan juluran sitoplasma yang panjang dari badan sel yang berfungsi untuk
membawa rangsangan dar badan sel ke neuron lainnya. Neurit memiliki selubung
yang yang terdiri dari selubung mielin dan neurilema. Selubung mielin merupakan
selubung yang langsung membungkus neurit. Berfungsi sebgai isolator dan juga
berperan sebagai nutritif terhadap neurit. Selubung mielin membungkus neurit
dengan interval antara 80 – 600
nodus ranvier.
Selubung neurilema, terdiri dri sel-sel schawan yang menghasilkan mielin.
Berfungsi dalam regenerasi neurit dan denrit yang rusak. Kebanyakan akson
diselibungi oleh substansi lemak yang disebut
mielin, akson yang di selubungi mielin di sebut akson mielin, sedangkan
akson yang tidak diselubungi mielin disbut akson telanjang.
2.
Sel glia (Neuroglia)
Ada juga yang menyingkat namanya sengan sel glia. Sel
glia memiliki juluran pendek yang menunjang dan melindungi neuron dan berperan
serta dalam aktivitas neuron, nutrisi neuron, dan pruses pertahanan dari
susunan saraf pusat. Sel glia Merupakan sel jaringan antara atau penunjang
sistem saraf, terdapat baik dalam saraf pusat maupun dalam saraf tepi.
Sel glia dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
a.
Makroglia,
berasal dari ektoderm, berkembang dari lempeng neuron.Makroglia terdiri atas astrosit
atau sel aatroglia dan oligodendrosit
b.
Mikroglia,
berasal dari mesoderm. Sel ini paling kecil
gepeng dengan cabang-cabang dendrit pendek dan inti gepeng.( waluyo.
2010:66)
IV. METODE PRAKTIKUM
Alat
a. Mikroskop
Bahan
a. Berupa
preparat awetan jaringan epitelium, ikat, otot, dan saraf.
Cara Kerja
VI. Hasil Pengamatan
Hasil
Pengamatan yang diperoleh dari hasil praktikum kali , yaitu sebagai berikut.
1 .Hasil
pengamatan jaringan epitel selapis pipih.
|
Keteranagan :
·
Lumen
·
Sel
epitel selapis
·
Inti sel
|
Dari
hasil pengamatan jaringan epitelium dengan menggunakan perbesaran 400x,
bentuknya rapat, sehingga tidak terdapat ruang antar sel. Sel-sel yang
terlihat, yaitu lumen,sel epitel selapis, dan inti sel
2 .Mengamati
jaringan ikat padat teratur
|
Keterangan :
·
Fibroglas
·
Kolagen ( merah )
·
Elastin ( selapis bening )
|
Dari
hasil pengamatan jaringan ikat padat teratur, dengan menggunakan perbesaran 1000x,
bentuknya padat dan teratur. Sel-sel yang terlihat, yaitu inti sel, ruang antar
sel, membran sel, sitoplasma, fibroglas, kolagen yang berwarna merah dan
elastin yang berwarna bening.
3. Mengamati Epitelium kubus berlapis
|
Keterangan :
·
Lumen
·
Inti sel
·
Sel epitel
kubus berlapis banyak
|
Dari
hasil pengamatan jaringan epitel kubus berlapis, dengan menggunakan perbesaran
100x, terdiri atas sel-sel permukaan yang berbentuk kubus. Terdapat inti sel,
lumen dan sel epitel kubus.
4. Mengamati
Jaringan ikat padat tidak teratur
|
Keterangan :
·
Sel fibrosa (warna putih )
·
Serabut kolagen (warna merah )
·
Serabut elastin (warna bening yang
menyelimuti kolagen )
|
Dari hasil pengamatan jaringan ikat
padat tidak teratur, dengan menggunakan
perbesaran 400x, bentuknya tidak teratur terdapat sel fibrosa (warna putih) ,
serabut kolagen ( warna merah) serabut elastin( warna bening yang menyelimuti
kolagen )
5. Mengamati
Otot rangka
|
Keterangan :
·
Inti sel
·
Ruang antar sel
|
Dari
hasil pengamatan otot rangka, dengan
menggunakan perbesaran 1000x, bentuknya terdiri atas berkas-berkas sel yang
sangat panjang berbentuk silidris, berinti banyak yang memperlihatkan
garis-garis melintang dengan garis tengah 1-100 μm.
6. Mengamati Otot polos
|
Keterangan :
·
Inti sel
·
Membran plasma
·
sitoplasma
|
Dari hasil pengamatan jarinagan otot
polos dengan perbesaran mikroskop 100x, sel-el yang terlihat inti sel yang
terdapat di tengah sel, membarn plasma , dan sitoplasma.terdiri atas sel
panjang dan tidak bergaris melintang atau tidak bercorak atau involunter.
7. Mengamati
Saraf
Dari
hasil pengamatan jarinagan saraf ,sel-sel yang terlihat granula, membran
sel,ujung saraf inti sel, zat putih. Terdiri atas badan sel, selubung mielin,
nodus ranvier, akson dan dendrit.
VII. Pembahasan
Jaringan
adalah sekelompok yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Pada garis besar
jaringan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat,
jaringan otot, jaringan saraf.
Dari
hasil pengamatan terhadap sel epitelium
kubus selapis,dengan menggunakan perbesaran mikroskop 400x, terlihat bahwa jaringan ini tersusun sel-sel
yang rapat, sehingga tidak terdapat ruang antar sel. Yang mana fungsi jaringan
epitelium sendiri berfungsi untuk melindungi jaringan yang terdapat di
bawahnya, sebagai pembatas tubuh hewan terhadap lingkungannya, dan sekresi.contohnya
pleura, perikard, dan peritoneum, yang disebut mesotel, lapisan parietal
Kapsula Browman
Sel-sel
dari jaringan epitelium yang terlihat, yaitu kartilago, epitel selapis kubus, basement membrane. Kartilago adalah jaringan
tulang rawan yang bersifat lentur yang berfungsi rangka tubuh pada awal embrio,
menunjang jaringan lunak dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan
sendi. Basement membran atau yang biasa disebut membaran basalt adalah suatu
lempengan matriks ekstra seluler yang padat, yang berfungsi
membantu mengorganisasikan peristiwa-peristiwa
yang berurutan dalam metabolisme sel, menyaring buangan, dan menyediakan jalur
perpindahan sel-sel selama perkembangan.
Dari
hasil pengamatan terhadap sel jaringan
ikat padat teratur,dengan menggunakan perbesaran mikroskop 1000x, jaringan
tersebut tersusun atas sel-sel yang berbentuk panjang, teratur, tidak rapat
sehingga tergapat rongga antar sel. Sel-sel yang terlihat terdiri atas inti
yang tersusun teratur di tengah sel, yang berfungsi mengatur seluruh aktivitas
sel. Ruang antar membran yang menandakan bahwa jaringan tersebut tidak rapat,
memban sel yang merupakan pembatas sel dengan lingkungannya. Sitoplasma adalah
cairan sel. Fungsi Meletakkan suatu jarinagan ke jaringan yang lain, mengisi
rongga dan celah, menunjang alat tubuh, pelindung alat lunak, cadangan air,
elektrolit mineral, energi. Terdapat pada dermis, tunikasubmucosa saluaran
pencernaan.
Dari
hasil pengamatan terhadap sel jaringan
ikat padat tidak teratur,dengan menggunakan perbesaran mikroskop 400x,
bentuknya tidak teratur terdapat sel fibrosa (warna putih) , serabut kolagen (
warna merah) serabut elastin(warna bening yang menyelimuti kolagen )
Sel fibrosa
terdiri atas beberapa deretan tebal serabut kolagen. Serbut elastin yang lebih
fleksibel karena matriknya paling banyak mengandung serabut elastic.
Pengamatan
pada otot rangka, dengan menggunakan
perbesaran mikroskop 1000x. Sel yang dapat terlihat,inti sel dan ruang antar
sel. bentuknya terdiri atas berkas-berkas sel yang sangat panjang berbentuk silidris,
berinti banyak yang memperlihatkan garis-garis melintang dengan garis tengah
1-100 μm. Letak dan fungsi otot rangka melekat pada tulang-tulang kecuali pada
otot lidah. Fungsi otot rangka adalah untuk menggerakkan persendian.
Pengamatan
pada otot polos, dengan menggunakan
perbesaran mikroskop 100x. Sel yang dapat terlihat, inti sel, membran sel, dan
sitoplasma. Sel otot polos berbentuk gelendong
dengan sebuah inti pipih yang terletak di tengah sitoplasma.Warnanya
polos.Terdapat di saluaran pencernaan, reproduksi, dll
Pengamatan
pada jaringan saraf. Sel-sel yang
terlihat granula, membaran sel, ujung saraf, inti sel, dan zat putih. Membaran
sel adalah bagian terluar yang membatasi jaringan sarf dengan bagian
terluarnya. Terdapat granula, granula ini terdapat pada sitoplasma yang ada di
dalam badan sel yang beasal dari RE.
Mengandung zat putih sehingga berwarna putih, karena selaput mielin
banyak memgandung lemak yang membina selaput saraf dan otak.
.
VIII. Penutup
Kesimpulan
1.
Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan sifat struktur dan fungsi yang
serupa.
2. Secara garis besar, jaringan
dibagi menjadi empat kelompok, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, jaringan saraf.
3. Jaringan epitel
adalah jaringan yang tersusun rapat sehingga tidak terdapat ruang antar
sel.terdiri dari epitel pipih selapis, epitel kubus selapis, epitel silindris
selapis, epitel silindris selapis bersilia, epitel berlapis banyak, epitel
kubus berlapis banyak, epitel transisional.
4. Jaringan otot merupakan jarinagan yang digunakan
untuk gerak aktif. Ada 3 macan jaringan otot:
a. Otot
polos: tidak memantulkan cahaya berselang-seling, sehingga
sarkoplasmanya (sitoplasma dalam sel otot) tampak polos dan homogen. Sel otot
polos berbentuk gelendong dengan
sebuah inti pipih yang terletak di tengah sarkoplasma. Terdapat dalam alat dalam (otot visera, pada lambung, usus dan
pembuluh darah), mempunyai
persarafan autonom, bekerja
tidak di bawah kesadaran. Kontraksinya
lambat, cukup lama, dan tidak cepat lelah.
b. Otot lurik: disebut otot lurik karena
serabut kontraktilnya memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop);
selnya berbentuk silinder, dan berinti banyak di tengah sarkoplasma.
Otot rangka bekerja di bawah kesadaran sehingga disebut otot volunter. Kontraksinya cepat, kuat tetapi cepat lelah biasanya melekat pada rangka (bisep, trisep),
lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma.
c. Otot
jantung: terdapat khusus di jantung, tersusun atas serabut lurik yang
bercabang-cabang dan saling berhubungan satu sama lainnya (lebih kecil dari
otot rangka) memiliki inti 1-2 di tengah sarkoplasma. Ciri khasnya, memiliki diskus interkalatis, yaitu
pertemuan 2 sel yang tampak gelap jika dilihat di mikrokop. Kontraksinya di bawah kesadaran (involunter),
kuat dan berirama.
5. Jaringan ikat terdiri dari jaringan ikat
biasa dan jaringan ikat khusus. Jaringan ikat biasa terdiri dari jaringan ikat
padat dan jaringan ikat longgar. Jaringan ikat khusus terdiri dari Jaringan
tulang rawan, tulang keras , darah /limfe, dan jaringan lemak
6. Jaringan saraf terdiri
atas neuron dan neuroglia.
Saran
1. Jagalah
kebersihan laboratorium
2.
Setelah melakukan praktikum taruh alat yang telah digunakan pada tempatnya.
Daftar Pustaka
Johnson,
E. Kurt. 1994. Histologi dan Biologi Sel.
Jakarta Barat: Binarupa Aksara
Kimball,
J. W. 1992. Biologi. Jakarta:
Erlangga
Kusnadi,dkk.2008.JaringanHewan.http:/file.upi.edu/
Direktori/FMIPA/JUR._PEND.BIOLOGI/196805O91994031-KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_KUSNADI ( Diakses pada
30 Oktober 2013 )
Waluyo,
Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember :
Jember University Press
Waluyo,
Joko. 2010. Biologi Dasar. Jember :
Jember University Press
0 Response to "jaringan Pada Hewan "
Post a Comment