bentuk dan Struktur sel
LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI
DASAR
BENTUK
DAN STRUKTUR SEL
Di
susun oleh :
Nama : Jahrotul
jannah
NIM : 130210103009
Program Studi
: Pendidikan Biologi
Kelompok
: satu
Program
Studi Pendidikan Biologi
Jurusan
Pendidikan MIPA
Fakultas
Keruguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS
JEMBER
2013
1.JUDUL
Bentuk
dan Stuktur sel
II.
TUJUAN
Pada Akhir
praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat
:
1.
Menjelaskan struktur sel hewan dan sel
tumbuhan
2.
Menggambarkan bermacam-macambentuk sel
III. DASAR TEORI
Sel
merupakan satuan struktural terkecil dari suatu organisme hidup. Pada makhluk
hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu
sendiri.contohnya metabolisme zat yang menghasilkan energi untuk aktivitas
kehidupan, tumbuh dan berkembang biak, dan kemampuannya menganggai berbagai
keadaan di lingkungannya. Pada makhluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukan oleh kelompok-kelompok sel yang
berbeda yang membentuk suatu jaringan, organ atau membentuk suatu sistem.
Sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai
perbedaan,namun tetap mempunyai persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai
sifat,bentuk dan fungsi dari bagian-bagian selnya. Sel tumbuhan berbeda dengan
sel hewan terutama karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel,vakuola dan
kloroplas. Sedangkan sel hewan mempunyai mempunyai perbedaan dari sel tumbuhan
selain tidak mempunyai dinding sel, kloroplas, tidak lazim punya vakuola, juga
sel hewan mempunyai lisosoma, sentroma yang didalamnya terdapat dua sentriol, serta kemungkinan adanya
flagella pada sel-sel tertentu. Dalam hal adanya membran plasma,mitokondria, mitokondria
retikulum endoplasma, aparat golgi, nukleus/ inti sel pada hewan dan sel
tumbuhan mempunyai persamaan (Tim Dosen Pembina.2013.6).
Semua
makhluk hidup tersusun dari sel,baik sel yang bersel satu (uniseluler) dan sel
yang bersel banyak (multiseluler). Sel dikatakan sebagai unit atau kesatuan
dasar kehidupan. Sel berasal dari kata
dalam bahasa latin cella atau cellulae yang berarti kamar-kamar kecil atau
ruangan yang berukuran kecil atau ruangan yang berukuran kecil(Waluyo,2006.18).
Pada
umumnya sel itu bersifat mikroskopis yang artinya tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang. Besarnya dibatasi oleh membran .Suatu sel yang sangat aktif
melakukan metabolisme tidak akan mempunyai volume yang besar. Setiap sel
bergantung pada sel-sel lain untuk melakukan fungsi-fungsi yang tidak dapat
melakukan sendiri. Meskipun sel itu beracam-macam, terdapat persamaan tertentu
pada sifat-sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel
(Kimball,1992).
Sejak
jutaan tahun yang lalu sudah ada kehidupan berbagai organisme.Untuk
kelangsungan hidup dan mempertahankan jenisnya, setiap organisme mengalami
perubahan struktural dan fungsional dalam kurun waktu ratusan tahun, sehngga
organisme membentuk dua kelompok besar, yaitu:sel prokariotik dan sel
eukariotik (Waluyo,2006:18).
Sel
prokariotik, yaitu sel yang tidak mempunyai membran inti. Sel ini intinya tidak
jelas, biasanya berupa nukleid. Organelnya tidak lengkap, pada umumnya hanya
terdapat nukleid, mesosoma, dan lamela. Sel prokariotik hanya memiliki membran
luar yang membungkus sel. Sel prokariotik umumnya terdapat pada organisme
berbentuk unisel . Contoh organisme prokariotik, yaitu: Bakteri dan ganggang
biru (Waluyo,2006:18).
Sel
eukariotik mempunyai inti yang jelas.Inti dibatasi oleh membran inti,yang bahan
intinya terdapat di dalam inti sel. Sel eukariotik memiliki dua macam membran
rangkap yaitu membran sitoplasma dan membran inti. Di dalam inti sel terkandung
sebagian besar DNA. Biasanya sel
eukariotik membentuk organisme multisel, tidak dapat berguna apabila satu sel.
Berbeda dengan organisme unisel dapat hidup meskipun hanya satu sel,krena
kemampuannya dalam mempertahankan hidupnya baik dalam metabolisme maupun
pekembangbiakannya, contohnya: pada tumbuhan dan hewan (Waluyo,2006:18-19).
Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan terutama
karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel, vakuola, dan kloroplas. Sedangkan
sel hewan mempunyai perbedaan dari sel tumbuhan selain tidak mempunyai dinding
sel, kloroplas, vakuola, dan plasmodesma. Sel hewan mempunyai lisosoma,
sentrosoma yang didalamnya terdapat dua sentriol, serta kemungkinan ada
flagella pada sel-sel tertentu. Struktur sel tumbuhan relatif lebih mempunyai
bentuk yang stabil karena mempunyai dinding sel. Sel hewan bentuknya tidak
ditentukan oleh adanya dinding sel tetapi lebih ditentukan oleh kedudukannya
terhadap sel-sel lain didalam jaringan serta fungsiya.Yang mempengaruhi
terhadap bentuk sel hewan adalah mikrofilamen dan mikrotubula yang berperan
sebagai endoskeleton sel (Waluyo,2012:7).
Meskipun
antara sel tumbuhan dan hewan berbeda,namun terdapat persamaan-persamaan dasar
tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian-bagian selnya tersebut.
Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma,
mitokondria, retikulum endoplasma,
aparatus golgi, ribosom, inti sel, dan sitoskeleton.
Secara
struktural dan fungsional sel terdiri atas: membran plasma, nukleus, dan
organel-organel lain.
1. Membran
Sel
Membran plasma merupakan suatu selaput yang
membungkus suatu massa protoplasma. Sedangkan protoplasma yang mengelilingi
nukleus disebut protoplasma. Komponen penyusun dasar protoplasma adalah air (H2O)
dan yang jumlahnya berkisar antara 70-90 dari berat individu, terdapatnya dalam
bentuk bebas atau terikat
Lipid
dan protein adalah penyusun utama membran, walaupun karbohidrat juga penting.
Lipid yang paling melimpah di sebagian besar membran adalah fosfolipid. Membran bersifat permeabilitas selectif
artinya memungkinkan beberapa zat untuk menembus membran tersebut secara lebih
mudah daripada zat-zat lain (Campbell,2008:135).
Fungsi membran untuk mengatur pertukaran zat,
sebagai pelindung, tempat menerima rangsang.
2. Nukleus
Nukleus mengandung sebagian besar gen dalam sel
eukariotik ( sebagian gen terletak dalam mitokondria dan kloroplas ) Nukleus
umumnya merupakan organel yang paling menonjol dalam sel eukariotik dengan
diameter 5m (Campbell, 2008:108).
Ada beberapa bagian dari nukleus:
a. Membran
inti
Membran inti memisahkan
inti sel dari sitoplasma, terdiri atas dua lapisan. Dalam berhubungan dengan
inti sel dan lapisan luar, berhubungan dengan membran retikulum endoplasma.
b. Nukleoplasma
dan Kromosom
Inti sel mengandung
nukleoplasma. Bahan kimia yang terdapat pada nukleoplasma yaitu larutan fosfat,
gula ribosa protein, nukleotida, dan asam nukleat. Di dalam nukleoplasma
terdapat pada nukleoplasma terdapat benang-benang kromatin tampak jelas saat
sel membentuk kromosom.
c. Nukleolus
Setiap nukleolus
mengandung nukleoli yang berbentuk bulat, secara kimia mengandung RNA dan
protein. Nukleous berfungsi mesintesis RNA ribosom (Waluyo,2006:25).
3
.Organel-organel sel
a. Retikulum
Endoplasma
Berfungsi untuk alat
transportasi zat-zat diperlukan intisel dari luar inti sel (Waluyo,2006:23).
Ada dua macam RE,
yaitu:
·
RE halus berfungsi dalam berbagai proses
metabolik, yang bervariasi menurut tipe sel. Proses-proses ini antara lain
adalah sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, serta detoksifikasi obat-obatan
dan racun. Enzim-enzim pada RE halus penting dalam lipid, termasuk minyak,
fosfolipid, dan steroid (Campbell,2008:113).
·
RE kasar berfungsi menyekresikan protein
yang dihasilkan oleh ribosom yang melekat pada RE kasar (Campbell,2008:114).
b. Ribosom
Ribosom yang merupakan
kompleks yang terbuat dari RNA ribosom dan protein, merupakan komponen seluler yang melaksanakan
sintesis protein. (Campbell, 2008:112)
Ribosom terdapat di
dalam sel hewan dan tumbuhan. Pda sel tumbuhan ribosom biasanya letaknya
menyebar, sedangkan pada sel hewan menyebar dan ada juga yang menempel pada
Retikulum Endoplasma(Waluyo,2008:23).
c. Mitokondria
Merupakan tempat
respirasi seluler, metabolik yang menghasilkan ATP dengan cara mengambil energi
dari gula, lemak, dan bahan bakar lain dengan bantuan oksigen.Mitokondria
diselubungi oleh dua membran, yang masing-masing merupakan lapisan ganda
fosfolipid dengan sekumpulan unik protein yang tertanam di dalamnya. Membran
luar bertekstur mulus, namun membran dalam berlipat-lipat, dengan pelipatan ke
dalam yang disebut krista(Campbell,2008:118).
d. Badan
Golgi
Kita dapat menganggap
badan golgi sebagai pusat pembuatan, penggudangan, pemilahan, dan pengiriman.
Di organel ini, produk-produk RE, misalnya protein dimodifikasi dan disimpan
serta kemudian dikirimkan ke berbagai tujuan lain. Badan golgi terdiri dari kantong-kantong
pipih bermembran sisterna yang terlihat seperti tumpukan pita bread.Badan golgi
dibangun oleh membran yang berbentuk kubus dan juga vesikula. Badan golgi
terdiri dari berlapis-lapis ruangan yang juga ditutupi oleh membran. Badan
golgi mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cis
menerima vesikel-vesikel yang pada umumnya berasal dari RE kasar.Vesikel ini
akan diserap ke ruangan-ruangan di dalam badan golgi dan isi dari vesikel
tersebut akan diproses.Ruangan-ruangan tersebut akan bergerak dari bagian cis
golgi menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan
memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke
bagian-bagian sel yang lain atau ke luar sel(Waluyo,2006:24).
e. Lisosom
Lisosom terdapat pada
sel hewan, bentuknya seperti bola dan ukuran diameternya kurang lebih 500 nm.
Lisosom mengandung enzim hidrolitik yang berfungsi untuk mencernakan bahan
makanan yang masuk ke dalam sel, baik secara pinositosis (makanan berupa cairan
masuk secara diminum ) maupun secara fagositosis (makanan padat masuk secara
ditelan ) (Waluyo,2006:24).
f. Sentrosom
Pada umumnya sel hewan
memiliki sentrosoma, letaknya pada sitoplasma dekat membran inti. Pada saat
pembelahan mengandung 2 sentriol, sebuah sentrosom terbentuk dari 9 sel tabung
masing-masing sel terdiri atas 3 buah mikrotubul berfungsi menggerakkan
kromosom pada saat pembelahan sel.
g. Plastida
Terdapat pada sel
tumbuhan. Organel yang berisi pigmen mengandung DNA dan ribosom yang terbenam
(bersama membrannya) dalam matriks cair yang disebut stroma. Macam-macam
plastid:
1. Kromoplas, plastid yang mengandung
pigmen merah, jingga atau kuning.
2. Leukoplas, tidak mengandung warna,
biasanya terdapat pada jaringan tumbuhan yang tidak terkena cahaya.
3. Amiloplas, plastida yang mengandung
amilum.
4. Kloroplas,
plastid yang mengandung klorofil. (Frank & Cleon. 1991:22)
h. Dinding
Sel
Dinding hanya terdapat
pada sel tumbuhan yang terbentuk dari bahan polisakarida yaitu selulosa. Fungsi
dinding sel untuk melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma. Pada beberapa
sel tumbuhan sel satu dengan yang lain dihubungkan dengan plasmodesmata.
Perbedaan fungsi dinding sel dan membran sel, ditunjukkan oleh struktur dinding
sel yang relatif lebih sederhana daripada membran sel. Dinding sel ini bersifat
permeabel, artinya dapat dilalui baik oleh pelarut maupun oleh zat terlarut.
Dinding ini dibagi menjadi lamela tengah, dinding sel pertama, dan sel kedua.
(Waluyo.2006:22).
i.
Vakuola
Vakuola
terdapat pada sel tumbuhan. Vakuola pada sel tumbuhan dikelilingi membran
tunggal disebut tonoplas. Vakuola sel tumbuhan umumnya berisi air, phenol,
anthosianin, alkaloid, dan protein.
III.METODE
PRAKTIKUM
·
Alat
a. Mikroskop
b. Gelas
obyek dan gelas penutup
c. Pipet
tetes
d. Beaker
glass
e. Silet
baru
f. Lap
dari kain kaos
g. Skalpel
·
Bahan
a. Sel
epitel rongga mulut
b. Umbi
lapis bawang merah
c. Serabut
buah kapuk randu
d. Helaian
daun bayam
e. Helaian
daun rumput
f. Jaringan
meristem tumbuhan (awetan )
g. Penampang
melintang batang (awetan )
h. Air
i.
Alkohol 70 %
j.
Larutan Methilen Blue
k. Kertas
Hisap
·
Cara
Kerja
1.
Mengamati
sel hewan (sel epitel rongga mulut)
Member
Mengoles
2.Mengamati sel tumbuhan ( bahan:
sel umbi lapis bawang merah )
3.Mengamati sel tumbuhan yang
berbentuk panjang (serabut kapu randu )
4.Mengamati sel berbentuk pipih
(epidermis daun bayam )
5.Melihat
sel berbentuk kubus panjang (epidermis daun rumput )
6.Mengamati Jaringan meristem ujung
batang (preparat awetan )
7.Mengamat
berbagai bentuk sel penampang lintang batang(preparat awetan )
VI.
Hasil Pengamatan
1. Hasil
pengamatan sel hewan dengan menggunakan sel epitel rongga mulut, dengan
perbesaran 1000x. Bentuk sel tidak beraturan karena tidak mempunyai dinding
sel. Bagian-bagian yang ditemukan dari hasil pengamatan, yaitu membran plasm yaitu
bagian terluar sel yang melindungi bagian dalam sel, nukleus gambarnya berupa
titik, dan sitoplasma, yaitu bagian antara membran dan nukleus.
Pengamatan sel hewan
(epitel rongga mulut)
·
Pada sel epitel rongga mulut, sel
berwarna biru
·
Bentuk sel oval tapi tidak beraturan
·
Struktur selnya terdapat membran sel,
sitoplasma, dan inti sel/nukleus.
2. Mengamati
sel tumbuhan dengan bahan sel umbi lapis bawang merah, dengan perbesaran 100x.
Bentuknya beraturan karena memiliki dinding sel. Bentuk sel hexagonal. Bagian-bagian sel yang ditemukan dari hasil
pengamatan, yaitu: Dinding sel bagian terluar sel , Sitoplasma terletak
diantara dinding sel dan inti sel, dan Inti sel bagian yang berupa titik.
·
Pada sel bawang merah, sel berwarna
merah keunguan dan putih
·
Bentuk sel persegi panjang tak beraturan
·
Apabila dilihat secara keseluruhan,
bentuk selnya seperti susunan batu bata
·
Struktur selnya terdiri dari membran
plasma,sitoplasma, dan inti sel/nukleus
·
Fungsi sel ini untuk melindungi jaringan
yang ada di bawahnya.
3. Hasil
pengamatan pada sel tumbuhan yang berbentuk panjang dengan bahan serabut kapuk
randu, dengan menggunakan perbesaran 100x. Bentuk sel panjang (elongata ).
Bagian-bagian sel yang ditemukan dari hasil pengamatan, yaitu: Dinding sel,
Gelembung udara, Ruang antar sel. Terlihat jelas batas-batasnya.
·
Pada sel serabut kapuk randu, sel
berwarna putih kekuningan
·
Bentuk sel panjang dan terdapat rongga
atau ruang pemisah antar sel
·
Di dalam sel terdapat gelembung udara
·
Struktur terdiri dari dinding sel,
gelembung udara, dan ruang antar sel.
4. Pengamatan
pada sel berbentuk pipih (epidermis daun bayam )
Dengan menggunakan perbesaran 100x.Bentuk
sel tidak beraturan.Terlihat sel-selnya bersifat pipih dan melebar.
Bagian-bagian sel yang dapat diamati, yaitu: Nukleus, stomata, dan mengantar
sel.
·
Pada sel epidermis daun bayam, sel
berbentuk pipih
·
Di dalam selnya terdapat ruang sel
·
Terdapat stomata yang tersebar pada sel
·
Struktur sel terdiri dari dinding sel,
ruang sel, sitoplasma
·
Fungsi sel ini untuk melindungi jaringan
yang ada di bawahnya
5. Hasil
pengamatan pada epidermis daun rumput, dengan perbesaran 100x. Bagian-bagian
yang ditemukan dari hasil pengamatan, yaitu: Dinding sel, Ruang antar sel, Sel
bentuk kubus, Sel bentuk panjang.Bentuk selnya adalah kubus panjang.
·
Pada sel epidermis daun rumput, bentuk
selnya kubus panjang
·
Di dalamnya terdapat ruang sel
·
Sel berbentuk panjang melintang di
antara sel yang berbentuk kubus
·
Struktur sel terdiri dari dinding sel,
ruang sel
Fungsi dari sel ini adalah untuk
melindungi bagian dalam sel
6. Hasil
pengamatan jaringan meristem ujung batang (preparat awetan )
·
Menggunakan perbesaran 100x .
·
Bagian bagian yang di temukan dari hasil
pengamatan
·
Dinding sel , Ruang antar sel, inti sel, xylem
, floem dan epidermis
·
Hasil pengmatan pada preparet awetan
(sel penampang lintang batang ), dengan perbesaran yang digunakan 100x.
·
Bagian-bagian yang ditemukan dari hasil
pengamatan, yaitu Dinding sel, Ruang sel, Jaringan Epidermis, Jaringan korteks,
jaringan berkas pengangkut, Jaringan penguat.
VII. Pembahasan
Sel
merupakan unit struktural tekecil dari suatu organisme hidup. Pada praktikum
kali, kami mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan tumbuhan.
Pengamatan
pertama mengamati sel dengan menggunakan sel epitel rongga mulut, dengan
menggunakan perbesaran mikroskop 400x. Pada mikroskop terlihat bagian sel
hewan, yaitu: membran sel, nukleus, dan sitoplasma. Membran sel yaitu bagian
terluar sel yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam sel. Nukleus gambarnya
berupa bulatan yang berfungsi sebagai pengontrol seluruh aktivitas sel.
Sitoplasma adalah bagian sel yang berada diantara membran sel dan nukleus yang
berupa cairan yang berfungsi untuk terlarutnya zat-zat yang diperlukan untuk aktivitas
sel. Bentuk sel pada sel hewan tidak beraturan karena sel hewan tidak memiliki
dinding sel, tetapi ditentukan oleh kedudukanya terhadap sel lain dalam
jaringan serta fungsinya.
Pengamatan
yang kedua mengamati sel tumbuhan dengan menggunakan sel umbi lapis bawang
merah, dengan menggunakan perbesaran mikroskop 40x. Telihat bahwa sel tumbuhan
tersusun rapi dan memiliki bentuk yang beraturan dan tetap karena sel tumbuhan
memiliki dinding sel yang kaku dan tersusun dari peptidoglikan , protein, dan
lipid. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap
lingkungan, pemberi bentuk sel, dan jalan masuk keluarnya molekul. Dinding sel
terdapat di sebelah luar membran plasma umumnya tersusun atas selulosa dan
bersifat permeabel. Bentuk sel hexagonal yang di dalamnya terdapat sitoplasma
dan nukleus yang menandakan sel tersebut hidup.Nukleus pada umbi lapis bawang
merah adalah sel tunggal yang fungsinya sebagai pengendali aktivitas sel itu
sendiri,selain itu sebagai tempat pembelahan sel. Nukleus merupakan organel
terpenting bagi metabolisme dan kehidupan sel. Hal ini terjadi karena nukleus
merupakan pengendali aktivitas sel. Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada
di luar inti sel dan dibatasi membran sel. Sitoplasma merupakan cairan kental
transparan yang bersifat koloid. Sitoplasma banyak mengandung zat warna
(plastida ). Fungsi sitoplasma untuk mengenali rangsang dan mampu menghantarkan
rangsang.
Pengamatan
yang ketiga mengamati sel yang berbentuk panjang, dengan menggunakan serabut
kapuk randu, perbesaran yang digunakan 24x. Terlihat jelas batas-batas sel yang
disebut sigma dan di dalam sel terdapat sel terlihat kosong yang menandakan
bahwa sel mati. Sel serabut kapuk mempunyai dinding sel yang berfungsi untuk
memberi bentuk sel dan melindungi bagian dalam sel . Dinding sel tersusun atas
selulosa, lignin, dan suberi sehingga bersifat permeabel.Terdapat ruang antar
sel, bagian ini merupakan bagian yang kehilangan protoplasma, sehingga disebut
sel mati.
Pengamatan
yang keempat, mengamati sel berbentuk pipih dengan menggunakan epidermis daun
bayam,dengan perbesaran mikoskop 40x. Terlihat bahwa sel-sel penyusunnya
bersifat pipih dan melebar. Ini terkait dengan fugsinya sebagai jaringan
pelindung yang berfungsi sebagai untuk menutup permukaan daun. Bagian yang
terlihat nukleus, mengantar sel, dan stomata. Nukleus yang berfungsi sebagai
pengendali aktivitas sel. Stomata yang berfungsi sebagai penangkap energi dari
cahaya matahari.
Pengamatan
yang kelima, mengamati sel berbentuk kubus panjang dengan menggunakan epidermis
rumput, menggunakn perbesarn mikroskop 400x. Bentuk sel berbentuk kubus
panjang, bentuk ini seperti bentuk daun, sehingga dengan penyesuaian tersebut,
sel-sel tersebut dapat menutupi seluruh permukaan daun rumput yang panjang.
Terdapat dinding sel yang berati bentuk epidermis rumput tetap dan beraturan.
Pengamatan
keenam mengamati bentuk sel penampang lintang batang dengan preparat
awetan,perbesaran yang digunakan 100x. Pada sel penampang lintang batang,
terlihat jaringan-jaringan khusus, yaitu:
1. Jaringan
pengangkut yang berperan dalam pengangkutan air dan mineral dari tanah ke arah
tubuh tumbuhan maupun hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan.Kompnen utamanya terdiri dari xilem dan floem.
2. Jaringan
epidermis adalah jaringan yang melapisi bagian tumbuha yang masih muda yang
membungkus tumbuhan .
3. Jaringan
penyokong yang berfungsi untuk melakukan
fotosintesis, penyimpanan makanan, dan penyokong struktur.Jaringan penyokong
ada 3 bagian jaringan dasar, yaitu:
·
Parenkim: Mempunyai dinding primer
tipis, tidak memiliki dinding sekunder, dapat berdiferensiasi menjadi tipe-tipe
tumbuhan yang lain di bawah kondisi-kondisi tertentu untuk penyembuhan luka.
·
Kolenkim:Terkelompok di dalam untaian
atau silinder, membantu mendukung bagian-bagian tunas tumbuhan yang
muda.Memiliki dinding primer yang lebih tebal daripada parenkim. Dindingnya
menebal secara tidak merata.
·
Sklerenkim: Berfungsi sebagai
unsur-unsur pendukung pada tumbuhan, namun dengan dinding sekunder tebal yang
biasanya mengandung lignin. Selnya lebih kaku daripada kolenkim.Sel-selnya
sudah mati, menyokong bagian tumbuhan yang tidak tumbuh.
Dari
hasil pengamatan,terlihat ada beberapa perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
Pada sel hewan bentuknya tidak beraturan, sedangkan pada tumbuhan bentuknya
tetap, misalnya heksagonal dan kubus panjang.Ini disebabkan karena sel tumbuhan
memiliki dinding sel yang kaku sehingga bentuk sel tumbuhan tetap.Dinding sel
menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas. Dinding sel dapat memberikan
dukungan, perlindungan, dan penyaring bagi struktur dan fungsi sel itu sel itu
sendiri. Dinding sel juga dapat mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga bentuknya tidak beraturan.
Fungsi
sel
Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel. Kebanyakan makhluk hidup
tersusun atas sel tunggal atau disebutorganisme uniseluler. Pada makhluk hidup
bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu sendiri,
misalnya bakteri dan amoeba. Contohnya metabolisme zat yang menghasilkan energi
untuk aktivitas kehidupan, tumbuh dan berkembang biak. Makhluk hidup lainnya, termasuk
tumbuhan, hewan dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari
banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Makhluk
multiseluler kompleks mengandung sel-sel yang terorganisir atas berbagai macam
jaringan. Jaringan ialah kumpulan sel yang memiliki bentuk, susunan, dan fungsi
yang sama. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013
sel.
Perbedaan
sel hewan dan sel tumbuhan :
1. Sel Hewan
:
·
tidak memiliki
dinding sel
·
tidak memiliki
butir plastida
·
bentuk tidak
tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
·
jumlah
mitokondria relatif banyak
·
vakuolanya
banyak dengan ukuran yang relatif kecil
·
sentrosom dan
sentriol tampak jelas
2. Sel Tumbuhan
·
memiliki dinding
sel
·
memiliki butir
plastida
·
bentuk tetap
karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
·
jumlah
mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
·
vakuola sedikit
tapi ukurannya besar
·
sentrosom dan
sentriolnya tidak jelas
VII. PENUTUP
Kesimpulan
-
Sel merupakan satuan terkecil dari suatu
organisme makhluk hidup.
-
Fungsi sel adalah melakukan semua
aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan
kehidupan berlangsung di dalam sel.
-
Pada makhluk hidup bersel tunggal,
bentuk dasar selnya bundar. Tetapi pada makhluk hidup bersel banyak, bentuk
dasar selnya kubus.
-
Sel terdiri dari inti sel/nukleus,
ribosom, mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma,dinding sel, lisosom,
sentrosom, kloroplas, vakuola, membran sel.
-
Setiap organisme tersusun atas salah satu dari
dua jenis sel yang secara struktur berbeda, yakni sel prokariotikatau sel
eukariotik
-
Sel tumbuhan dan sel hewan berbeda pada vakuola,
dinding sel, kloroplas dan lisosom, sentrosom serta flagel.
8.1 Saran
Supaya
pembaca terutama mahasiswa dapat mengerti seluk beluk tentang bentuk dan
struktur sel, baik sel hewan maupun sel tumbuhan. Serta mengetahui fungsi dari
tiap-tiap organel penyusun sel tersebut.
Daftar Pustaka
Campbell, Neil .A, dkk. 2008. Biologi Jilid 1(Edisi kedelapan). Jakarta: Erlangga
Kimball. 1992. Biologi
Universitas. Jakarta: Erlangga
Salisbury,
Frank, dkk. 1991. Fisiologi Tumbuhan Jilid I Terjemahan. Bandung:
Institut Tehnologi Bandung
Tim dosen pembimbing. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi
Dasar. Jember : Jember University press
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember: Universitas press
0 Response to "bentuk dan Struktur sel"
Post a Comment