Penggunaan Mikroskop
LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI
DASAR
PENGGUNAAN
MIKROSKOP
Di
susun oleh :
Nama : Jahrotul
jannah
NIM : 130210103009
Program Studi
: Pendidikan Biologi
Kelompok
: satu
Program
Studi Pendidikan Biologi
Jurusan
Pendidikan MIPA
Fakultas
Keruguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS
JEMBER
2013
1.JUDUL
Penggunaan Mikroskop
II.TUJUAN
1. Memperkenalkan
komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya.
2. Menentukan
luas bidang pandang mikroskop.
3. Mempelajari
cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop.
III.DASAR TEORI
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting
pada kegiatan laboratorium sains,
khususnya
biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati
obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan
persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil.
Mikroskop majemuk digunakan untuk
melihat benda-benda yang sangat kecil pada jarak dekat.Dalam bentuknya
mikroskop ini terdiri dari 2 lensa cembung,yaitu lensa objektif dan
okuler.Lensa objektif (lensa yang dekat dengan objek) membentuk bayangan sejati
dari bendanya,bayangan ini diperbesar dan terbalik.Lensa okuler (lensa yang
dekat dengan mata),digunakan sebagai kaca pembesar sederhana untuk melihat
bayangan yang dibentuk oleh objektifnya.Bayangan yang dihasilkan maya,tegak (Paul,2001:523).
Tiga parameter penting dalam mikroskopi (teknik-teknik
penggunaan mikroskop),yaitu perbesaran(magnification),resolusi,dan
kontras.Magnification adalah perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran
sebenarnya.Resolusi adalah ukuran kejelasan citra,jarak minimum yang dapat
memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua
titik.Misalnya,benda yang tampak oleh mata telanjang sebagai satu bintang di
langit mungkin diresolusi sebagai bintang kembar atau bintang kejora.Kontras
adalah yang mempertajam perbedaan dalam bagian-bagian dalam sampel (Champbell,2008:103).
Lensa yang baik diperoleh dengan
memperhatikan pembesaran dan daya pisahnya. Semakin pendek jarak titik api
lensa akan semakin kuat pembesarannya, sehingga semakin besar kemampuan
suatu lensa akan semakin kecil jarak dua titik api yang berdekatan yang dapat
dilihat secara terpisah menggunakan mikroskop.
Beberapa lensa obyektif biasanya
dipasang pada roda berputar yang disebut revolver.Setiap lensa obyektif dapat
diputar ke tempat yang sesuai dengan pembesaran yang diinginkan. Lensa obyektif
dibuat dalam beberapa pembesaran yang berbeda, yakni : 4x, 10x,40x, dan 100x,
demikian juga lensa okuler tersedia beberapa pembesaran, yakni : 4x, 10x,16x,
dan 20x. Lensa okuler dipasang paada ujung dalam tubus dan biasanya yang
dipasangadalah yang pembesaaran 10x. Dengan demikian jika kita mengamati obyek
menggunakanlensa okuler pembesaran 10x dan lensa obyektif 40x, maka pembesaran
obyek yang kita lihatmenjadi 400x dibanding besarnya obyek yang sebenarnya. Perbesaran
ini tergantung pada berbagai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa(
objektif f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif
terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn) (Bambang,2008).
Pada prinsipnya,mikroskop terdiri dari dua atau
lebih, lensa cembung atau yang
biasa
disebut lensa positif yang terdiri dari lensa okuler dan lensa obyektif. Lensa
okuler
adalah
lensa yang letaknya dekat dengan mata sedangkan lensa obyektif adalah lensa
yang
letaknya
dekat dengan obyek yang akan diamati. Fungsi dari Mikroskop sendiri adalah
untuk
melihat benda–benda mikroskopis baik itu materi atau organisme dimana untuk
mengamati
benda–benda renik dengan mikroskop maka mata kita dapat berakomodasi
maksimum
ataupun tanpa akomodasi. Pada Mikroskop, jarak fokus lensa okuler lebih besar
daripada
lensa obyektif. Jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler dapat diatur
sesuai
dengan
kebutuhan.
Proses kerja mikroskop cahaya dimulai dengan cahaya
yang ditangkap oleh cermin
yang
memiliki dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung, kemudian cahaya
dari
sumber cahaya dipantulkan dari sumber cahaya ke kondensor. Kondensor itu
sendiri
berfungsi
untuk menggumpulkan cahaya dan memfokuskan cahaya yang masuk dari
sumber
cahaya ke dalam lensa, untuk pengaturan intensitas cahaya sendiri dapat
dilakukan
dengan
cara menaikkan dan menurunkan kondensor. Cahaya yang telah terkumpul
dikondensor
akan dipancarkan ke obyek atau preparat yang diamati. Preparat yang diletak
dibawah
lensa obyektif akan terbentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan
diperbesar.
Bayangan benda pada lensa obyektif ditangkap sebagai benda untuk lensa okuler
sehingga
akan terbentuk bayangan akhir yang bersifat maya, terbalik, dan diperbesar.
Dengan
demikian perbesaran pada mikroskop terjadi dalam dua tahapan yaitu perbesaran
oleh
lensa obyektif dan perbesarn oleh lensa okuler (Bambang,2008).
Panca
indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena itu
dibutuhkan alat bantu untuk mengamati benda-benda yang ukurannya kecil atau
mikroskopis. Salah satu alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang
ukurannya mikroskopis disebut mikroskop. Mikroskop berasal dari kata micro :
kecil dan scopium : penglihatan. Jadi mikroskop adalah sebuah alat untuk
mengamati benda-benda yang mempunyai ukuran kecil. Mikroskop berfungsi untuk
meningkatkan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati
obyek yang sangat halus (Tim Dosen Pembina. 2013 : 1).
Jadi dapat
disimpulkan bahwa, mikroskop adalah suatu alat yang fungsinya untuk melihat
benda-benda atau obyek kecil. Semua itu dikarenakan manusia mempunyai daya
pisah yang terbatas, sehingga dibutuhkan alat untuk dapat mengamati obyek yang
sangat halus sehingga dapat dilihat oleh mata.
Macam-macam
Mikroskop
ü Mikroskop Cahaya
Sebuah
mikroskop cahaya dapat memperbesar penglihatan kita menjadi 1000 kali. Adanya
perbesaran demikian menyebabkan objek yang berdiameter 0,2 mikrometer (
m) dapat kita lihat. Meskipun sudah 300 tahun
berlalu semenjak mikroskop ditemukan, sampai saat ini standar mikroskop cahaya
tetap didasarkan pada prinsip-prinsip optik. Mikroskop yang kalian gunakan
sekarang sama baiknya dengan yang digunakan oleh Schleiden, Schwann, dan Virchow,
penemu teori sel pada pertengahan abad ke-19. Mikroskop tersebut jauh lebih
baik dari mikroskop yang pertama kali digunakan oleh Robert Hooke, orang yang pertama kali menggunakan istilah sel.
ü Mikroskop Elektron
Masalah
yang mendasar dari mikroskop cahaya adalah keterbatasannya dalam mengubah
kemampuannya. Objek yang berukuran lebih kecil dari 0,2 mikrometer (
) tidak dapat dilihat dengan jelas
melalui mikroskop cahaya. Padahal sebagian besar sel adalah berukuran kecil.
Kira-kira 50 tahun yang lalu, para ahli biologi telah menyadari bahwa mikroskop
dapat dibuat dengan menggunakan elektron sebagai sumber pembentukan bayangan.
Secara teori, kemampuan mikroskop elektron 100.000 kali lebih baik daripada
mikroskop cahaya. Hal tersebut disebabkan karena elektron memiliki panjang
gelombang 0.005 nanometer atau seratus ribu kali lebih kecil dari panjang
gelombang cahaya.
Mikroskop
elektron dapat memperbesar kemampuan penglihatan kita sampai 1 nanometer (
m). Pada level ini memungkinkan kita
utntuk dapat melihat protein khusus atau molekul asam inti. Pada umumnya,
mikroskop elektron ada 2 macam yaitu transmission
elektron microscope (TEM) dan scanning elektron microscope (SEM). (Sudjadi
dan Laila.2006:15)
Komponen
–komponen Mikroskop
Terdiri
atas bagian optik dan bagian mekanis
Bagian Optik
·
Cermin
:Digunakan untuk menerima cahaya matahari atau lampu dan memantulkannya pada
kondensor
·
Lensa kondensor :
Terdiri atas lensa kompleks dan digunakan untuk mengumpulkan cahaya yang
terpantul atas terbias dari cermin
·
Lensa Obyektif :
Terdiri atas lensa kompleks dan menerima cahaya setelah menembus spesimen yang
diamati, sehingga terbentuk bayangan dari materi tersebut
·
Lensa Okuler : Terdiri atas lensa kompleks,
menerima bayangan semu dan terbalik
·
Diafragma :
Mengatur banyaknya cahaya mengenai spesimen
·
Reflektor :
Reflektor terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung.
Reflektor ini berfungsi untk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek
melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermain
datar digunakan ketika cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang
cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya (Ahastaman,2011).
Bagian Mekanis
·
Tabung Mikroskop : untuk mengatur fokus dan menghubungkan lensa
objektif dengan lensa okuler
·
Kaki Mikroskop : untuk menyangga atau menopang mikroskop
·
Makrometer :Berfungsi
untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat
·
Mikrometer :
Berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat dan bentuknya
lebih kecil daripada makrometer
·
Revolver :
Berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya
·
Meja Mikroskop : sebagai tempat meletakkan objek yang akan
diamati
·
Penjepit kaca : Berfungsi untuk menjepit kaca yang
melapisi objek agar tidak mudah bergeser (Ahastaman,2011).
Pembentukan bayangan pada mikroskop
Sifat bayangan pada
mikroskop ditentukan oleh 2 lensa, yaitu lensa obyektif dan lensa okuler.
Bayangan yang dihasilkan oleh benda haruslah terletak antara jarak titik dekat
dan titik jauh mata agar dapat diamati dengan jelas. Biasanya mikroskop
dipergunakan untuk mengamati benda dengan kecil, maka benda yang dimat
iharuslah terletak sedekat mungkin dengan lensa objektif, agar sudut
penglihatan oleh lensa objektif menjadi sebesar mungkin. Hal ini, berarti bahwa
jarak fokus lensa objektif mikroskop harus sekeci mungkin. Jarak fokus sekecil
ini dapat diperoleh dengan menggunakan sistem lensa sebagai lensa objektif
mikroskop. Di samping itu, dengan menggunakan sitem lensa, abrasi dapat
dikurangi. Karena lensa objektif hanyalah membentuk bayangan nyata yang diperbesar,
yang kemudian diamati dengan lensa okuler. (Sutrisno.1984 : 152)
Cara
Menggunakan Mikroskop
Agar diperoleh daya pisah yang
maksimal,dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Letakkan mikroskop di tempat terang,buka diafragma
sampai maksimal;
2.
Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa
sehingga kaca kondensor menjadi terang;
3.
Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar
tombol kondensor;
4.
Tempatkan preparat di meja mikroskop;
5.
Turunkan tabung mikroskop sampai lensa objektif hampir
menyentuh gelas penutup;
6.
Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus
dengan cara memutar pengatur kasar dan pengatur halus;
Catatan:Pada saat
mennggunakan mikroskop,gunakan lensa okuler dan objektif perbesaran lemah
terlebih dahulu.Aturlah celah diafragma sehingga diporoleh pencahayaan yang
cukup. (Tim Pembina.2013:3)
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan mikroskop
1. Peganglah
erat-erat mikroskop dengan satu tangan ,sedangkan tangan yang lainpakailah
untuk menyangga kaki mikroskop;
2. Meja
preparat harus tetap horizontal untuk menjaga agar preparat tidak jatuh;
3. Bersihkan
lensa hanya dengan kertas/kain khusus untuk lensa(soft tissue);
4. Biasakan
kedua mata tetap terbuka ketika mengamati preparat;
5. Setelah
menggunakan mikroskop,putar pengatur kasar agar terdapat jarak antara lensa objektif dengan meja
mikroskop,aturlah posisi cermin dalam posisi tegak.Bersihkan lensa objektif
bila terkena minyak emersi dan bersihkan pula meja mikroskop dari kotoran atau
tumpahan medium dengan menggunakan tissue.
6. Simpan
mikroskop di dalam lemari yang diberi pengatur suhu.(Tim Pembina.2013:3)
IV Metode
Praktikum
·
Alat
a.
Mikroskop
b.
Gelas obyek dan gelas penutup
c.
Pipet tetes
·
Bahan
a.
Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” dan “b”
b.
Air
·
Cara Kerja
a.Pengamatan
potongan huruf “d” dan “b
b.Mengukur luas bidang pandang
VI.Hasil
Pengamatan
Ø Pengamatan
Preparat huruf “ d “
d
|
p
|
Perbesaran
lensa : Lensa objektif x Lensa
okuler = 4 x 10
Sifat
bayangan : Maya,
Terbalik di perbesar
d-->p
Arah Pergeseran Preparat :
- Benda digeser ke kanan bayangannya ke kiri
- Benda digeser ke kiri bayangannya ke
kanan
- Benda digeser ke depan bayangannya ke belakang
- Benda digeser ke belakang bayangannya ke depan
Luas Bidang
Pandang :
-
Skala normal : 30 dan 39
-
Skala geser ke kanan : 32
-
Skala geser ke kiri :36
-
Diameter : 36-32 =4
-
Jari-jari :2
Maka L=
=3,14.22
=12,56 mm
Luas Bidang
Pandang :
-
Skala normal : 14 dan 23
-
Skala geser ke depan : 20
-
Skala geser ke kiri :25
-
Diameter : 25-20=5
-
Jari-jari :2,5
Maka L=
=3,14.2,52
=19,625 mm
Ø Pengamatan
Preparat huruf “ b “
b
|
q
|
Perbesaran
lensa : Lensa objektif x Lensa
okuler = 4 x 10
Sifat
bayangan : Maya,
Terbalik di perbesar
b-->q
Arah Pergeseran Preparat :
- Benda digeser ke kanan bayangannya ke kiri
- Benda digeser ke kiri bayangannya ke
kanan
- Benda digeser ke depan bayangannya ke belakang
- Benda digeser ke belakang bayangannya ke depan
Luas Bidang Pandang :
-
Skala normal : 28 dan 37
-
Skala geser ke kanan : 30
-
Skala geser ke kiri :36
-
Diameter : 36-30 =6
-
Jari-jari :3
Maka L=
=3,14.32
=28,26mm
Luas Bidang
Pandang :
-
Skala normal : 14 dan 23
-
Skala geser ke depan : 20
-
Skala geser ke kiri :25
-
Diameter : 25-20=5
-
Jari-jari :2,5
Maka L=
=3,14.2,52
=19,625 mm
VII
Pembahasan
Mikroskop adalah alat optik yang
terdiri dari dua buah lensa cembung, yaitu lensa okuler dan lensa objektif yang digunakan untuk mengamati benda-benda
renik (sangat kecil) supaya terlihat lebih besar.
Komponen-komponen
mikroskop terdiri dari:
1.
Lensa okuler adalah lensa yang dekat
dengan mata pengamat.Berfungsi untuk membentuk bayangan maya,tegak,dan
diperbesar oleh lensa objektif.
2.
Lensa objektif adalah lensa yang dekat
dengan objek yang akan diamati.Berfungsi untuk membentuk bayangan
nyata,terbalik,diperbesar.
3.
Tabung mikroskop untuk mengatur fokus dan
menghubungkan lensa objektif dan okuler.
4.
Sekrup pengatur kasar (makrometer)
berfungsi menaikkan/menurunkan tabung mikroskop secara kasar.
5.
Sekrup pengatur halus (mikrometer)
berfungsi menaikkan/menurunkan tabung mikroskop secara halus.
6.
Revolver berfungsi mengatur perbesaran
lensa pbjektif dengan cara memutarnya.
7.
Reflektor terdiri dari
dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi
untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat
di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya
yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan
cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
8.
diafragma, berfungsi
untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
9.
Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
10.
Meja mikroskop, berfungsi
sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
11.
Penjepit kacapenjepit ini
berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
12.
Lengan mikroskop, berfungsi
sebagai pegangang pada mikroskop.
13.
Kaki Mikroskop, berfungsi
untuk menyangga atau menopang mikroskop.
14.
Sendi inklinasi untuk mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop
Pada praktikum kali ini kami
melakukan pengamatan tentang penggunaan mikroskop,yaitu mengamati luas
bidang pandang pada potongan kertas b
dan d.Dari hasil pengamatan , huruf “d” sebagai objek,bayangannya menjadi huruf”p”
yang berarti bayangannya terbalik dengan ukuran yang lebih besar.Begitu juga
huruf “b” yang menjadi objek,bayangan yang tampak menjadi huruf”q” yang berarti bayangannya terbalik dengan
ukuran yang lebih besar pula. Dengan demikian sifat bayangan yang dibentuk oleh
mikroskop yaitu maya,tegak,dan diperbesar,itu dikarenakan cahaya
yang telah terkumpul dikondensor akan dipancarkan ke obyek atau preparat yang
diamati. Preparat yang diletak dibawah lensa obyektif akan terbentuk bayangan
yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda pada lensa
obyektif ditangkap sebagai benda untuk lensa okuler sehingga akan terbentuk
bayangan akhir yang bersifat maya, terbalik, dan diperbesar. Dengan demikian
perbesaran pada mikroskop terjadi dua kali.
Proses kerja mikroskop dimulai dengan cahaya yang ditangkap oleh
cermin
yang
memiliki dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung, kemudian cahaya
dari
sumber cahaya dipantulkan dari sumber cahaya ke kondensor. Kondensor itu
sendiri
berfungsi
untuk menggumpulkan cahaya dan memfokuskan cahaya yang masuk dan
sumber
cahaya ke dalam lensa, untuk pengaturan intensitas cahaya sendiri dapat
dilakukan
dengan
cara menaikkan dan menurunkan kondensor. Cahaya yang telah terkumpul
dikondensor
akan dipancarkan ke obyek atau preparat yang diamati. Preparat yang diletak
dibawah
lensa obyektif akan terbentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan
diperbesar.
Bayangan benda pada lensa obyektif ditangkap sebagai benda untuk lensa okuler
sehingga
akan terbentuk bayangan akhir yang bersifat maya, terbalik, dan diperbesar.alam
dua tahapan yaitu perbesaran oleh lensa obyektif dan perbesarn oleh lensa
okuler.
Perbesaran mikroskop pada praktikum
kali ini menggunakan perbesaran 4x objektif dana lensa okuler 10x,perbesaran
diperoleh dari perkalian antara lensa objektif dan lensa okuler sehingga
diperoleh perbesaran benda 40x, dengan menggunakan perbesaran lemah,bayangan
yang dihasilkan kabur untuk memperjelaskan bayangan putarlah makrometer.Lensa
yang baik diperoleh dengan memperhatikan pembesaran dan daya pisahnya.
Semakin pendek jarak titik api lensa akan semakin kuat pembesarannya,
sehingga semakin besar kemampuan suatu lensa akan semakin kecil jarak dua
titik api yang berdekatan yang dapat dilihat secara terpisah menggunakan
mikroskop. Perbesaran tergantung pada berbagai faktor,
diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2,
panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang
ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn).
Arah
bayangan yang dihasilkan dari hasil pengamatan, bila preparat digeser ke kanan
maka bayangan akan bergeser ke kiri,bila preparat di geser ke kiri maka
bayangan akan bergeser ke kanan.Bila preparat digeser ke depan bayangan akan
bergeser ke belakang.Bila preparat digeser ke belakang maka bayangan akan
bergeser ke depan.Itu terjadi karena sifat bayangan yang di hasilkan oleh
mikroskop adalah maya,terbalik,dan diperbesar,sehingga bayangan yang dihasilkan
selalu berlawanan dengan arah perpindahan benda aslinya. Hal itu
terjadi karena mikroskop memiliki 2 lensa yaitu lensa objektif dan lensa
okuler.Lensa objektif sendiri mempunyai
sifat bayangan nyata, terbalik dan diperbesar.Sistem lensa objektif memberikan
perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian
diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler
untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat,sehingga terbentuk bayangan maya,terbalik,dan
diperbesar.
Bayangan yang dibentuk mikroskop bukan bayangan cermin karena bayangan yang
dihasilkan cermin yaitu nyata,tegak,sama dengan ukuran sebenarnya,tetapi pada
hasil pengamatan, dihasilkan bayangan maya,terbalik,dan diperbesar.Karena
bayangan yang dibentuk mikroskop merupakan bayangan lensa objektif kemudian
diproyeksikan ke atas menuju lensa
okuler.
Penghitungan
luas bidang pandang pada huruf”b” jika preparat digeser ke kanan dan ke
kiri.Dari hasil perhitungan yang diperoleh luas bidang pandang untuk preparat
“b” adalah 28,26 mm2..Diameter merupakan selisih jarak
pergeserannya.Bayangan preparat “b”
bergeser ke kiri sejauh 36 mm.Nilai 36 mm merupakan jarak dari posisi awal ke
posisi dimana preparat terakhir terlihat.Kemudian preparat di geser ke kiri
,bayangan akan bergeser ke kanan.Nilai yang diperoleh 30 mm merupakan jarak
dari posisi awal ke posisi dimana preparat terakhir terlihat.Diameter diperoleh
dari selish kedua nilai tersebut,diperoleh 6 mm dan jari-jari 3 mm.Luas bidang
didapatkan dari rumus L=
2,yang mana r adalah
jari-jari yang diperoleh dari setengah diameter.
Jika
huruf “b” digeser ke belakang dan ke depan ,diperoleh 28,26 mm2.Bayanagn
preparat “b” bergeser ke depan sejauh 26
mm.nilai 26 mm merupakan jarak dai posisi awal ke posisi dimana preparat
terakhir terlihat.Kemudian preparat di geser ke depan bayangan akan bergeser ke
belakang,nilai yang diperoleh 20 mm merupakan jarak posisi awal ke posisi
dimana preparat terakhir terlihat.Diameter yang diperoleh 26 mm-20 mm=6 mm dan
jari-jari 3 mm. Luas bidang didapatkan dari rumus L=
2,yang mana r adalah
jari-jari yang diperoleh dari setengah diameter.
Penghitungan
luas bidang pandang pada huruf”d” jika preparat digeser ke kanan dan ke kiri.Dari
hasil perhitungan yang diperoleh luas bidang pandang untuk preparat “d” adalah 12,56
mm2..Diameter merupakan selisih jarak pergeserannya.Bayangan
preparat “d” bergeser ke kiri sejauh 36
mm mm.Nilai 36mm merupakan jarak dari posisi awal ke posisi dimana preparat
terakhir terlihat.Kemudian preparat di geser ke kiri ,bayangan akan bergeser ke
kanan.Nilai yang diperoleh 32 mm merupakan jarak dari posisi awal ke posisi
dimana preparat terakhir terlihat.Diameter diperoleh dari selish kedua nilai
tersebut,diperoleh 4 mm dan jari-jari 2 mm.Luas bidang didapatkan dari rumus L=
2,yang mana r adalah
jari-jari yang diperoleh dari setengah diameter.
Jika
huruf “d” digeser ke belakang dan ke depan ,diperoleh 19,625 mm2.Bayanagn
preparat “d” bergeser ke depan sejauh 25
mm.nilai 25 mm merupakan jarak dai posisi awal ke posisi dimana preparat
terakhir terlihat.Kemudian preparat di geser ke depan bayangan akan bergeser ke
belakang,nilai yang diperoleh 20 mm merupakan jarak posisi awal ke posisi
dimana preparat terakhir terlihat.Diameter yang diperoleh 25 mm-20 mm=5 mm dan
jari-jari 2,5 mm. Luas bidang didapatkan dari rumus L=
2,yang mana r adalah
jari-jari yang diperoleh dari setengah diameter.
Lensa yang baik diperoleh dengan memperhatikan
pembesaran dan daya pisahnya. Semakin pendek jarak titik api lensa akan
semakin kuat pembesarannya, sehingga semakin besar kemampuan suatu lensa
akan semakin kecil jarak dua titik api yang berdekatan yang dapat dilihat
secara terpisah menggunakan mikroskop.
VIII.Penutup
8.1Kesimpulan
1. Mikroskop
adalah alat optik yang terdiri dari dua buah lensa cembung, yaitu lensa okuler
dan lensa objektif yang digunakan untuk
mengamati benda-benda renik (sangat kecil) supaya terlihat lebih besar.
2. Sifat bayangan mikroskop yaitu maya,terbalik,diperbesar.
3. Menentukan
luas bidang pandang mikroskop dengan menggunakan rumus L=
2.
4. Perbesaran
total yang dihasilkan mikroskop merupakan perkalian antara perbesaran yang
dihasilkan oleh lensa objektif dan perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa
okuler.
5. Ada beberapa
macam mikroskop yaitu:
·
Mikroskop cahaya
·
Mikroskop elektron
8.2Saran
Diharapkan
para praktikan lebih memahami lagi hal-hal dalam penggunaan mikroskop dan setiap
praktikan dapat memahami bagian –bagian dan cara penggunaan mikroskop di
samping itu praktikan juga harus lebih meningkatkan ketelitian dalam melakukan
dalam suatu percobaan / praktikum.
Hal yang harus diperhatikan ialah:
1.Bersihkan lensa objektif bila terkena minyak emersi
dan bersihkan pula meja mikroskop dari kotoran atau tumpahan medium dengan
menggunakan tissue.
2.Hati-hati ketika menggunakan alat-alat di
laboratorium
3.Jagalah kebersihan laboratorium.
Daftar
Pustaka
Ahastaman. 2011.Fungsi
Mikroskop. http://www.slideshare.net/ahastaman/fungsi-mikroskop. (di akses
24 oktober 2013)
Campbell, Neil .A, dkk.
2008.Biologi Jilid 1(Edisi kedelapan). Jakarta:
Erlangga
Purnomo, Bambang .2008.
Perawatan dan Prosedur Laboratorium
http:www.scribd.com/doc/70448891/jurnal-mikroskop
(Diakses pada 24 Oktober 2013)
Sudjadi, B, laila, S (2006). Biologi Sains dalam Kehidupan.
Jakarta:Yudhistira.
Sutrisno. 1984. Fisika Dasar. Bandung : ITB
Tim Dosen Pembina. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi
Dasar. Jember : Jember University press
Tripel, Paul. A. 2001.
Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta:
Erlangga
0 Response to "Penggunaan Mikroskop"
Post a Comment